Wednesday, March 30, 2011

Kerajinan caping

Kerajinan caping dari anyaman bambu, banyak diminati hingga ramai pesanan setiap bulannya.
Salah satu pengusaha caping mengatakan, selain memenuhi pasar di sejumlah Pulau Jawa, caping petani ini telah menembus pasar sejumlah kota di Pulau Sumatra. Bahkan puluhan perajin sampai kewalahan memenuhi tingginya pesanan yang mencapai puluhan ribu setiap bulannya.
"Karena kewalahan memenuhi permintaan, kerajinan caping ini sebagian besar dikerjakan oleh beberapa warga desa untuk selanjutnya di setorkan ke salah saya atau pengusaha lainnya," ujar dia.

Menurut dia, rata-rata setiap bulannya ia mampu menghasilkan hingga 20 ribu caping lebih. Jika pesanan sedang ramai pihaknya mampu menjual hingga 25 ribu caping setiap bulannya.

"Biasanya saat panen tiba. Apalagi saat ini caping tidak hanya digunakan oleh para petani saja, namun bisa juga digunakan sebagai hiasan dinding, tergantung dari keinginan dan kegunaannya," terang Suparno.

Harga caping sendiri bervariasi antara Rp7.000,00 hingga Rp9.000,00 per caping, tergantung dari ukurannya. Sedangkan omzet yang dapat diraih oleh para pengusaha mencapai hingga Rp50 juta setiap bulannya.

Namun sayangnya, akibat tingginya pesanan caping ini membuat para perajin mengaku kewalahan mencari bahan baku bambu yang tersedia di Magetan dan sekitarnya.

Karena itu, untuk pemenuhan bahan, selain dicari di sejumlah daerah di Jawa Timur, bahan baku bambu juga didatangakn dari sejumlah daerah di Jawa Tengah.

"Kendalanya, kalau lagi banyak pesanan, biasanya para perajin kesulitan mencari bahan baku bambu. Kami terpaksa mencari hingga ke luar daerah Magetan. Harganya memang agak mahal karena biaya transportasi,"

No comments:

Post a Comment